Murai
tak lagi berenang di telaga pinggir hutan dekat pepohonan kering itu, Sebab
musim telah membisikkan kepadanya tentang danau harum di tengah kota besar, Airnya
menyaingi kedahsyatan kauzar, luarnya membentang hingga ke jiran, Kau takkan merasa lengah dan
lapar sebab semua ikan akan menjadi palayan setiamu.
Suatu saat pohon kering itu bercerita
kepada seekor kura-kura kerdil, Dulu,, Dulu sekali di danau yang airnya
busuk ini, ada seekor murai emas yang selalu memujaku, Murai itu pernah
berjanji padaku, akan setia menemaniku hingga kering air telaga, Tapi musim
telah membawanya pergi menuju sebuah danau gemilau.
Bahkan aku pernah pernah bertanya
kepadanya.
Dari mana asalnya murai,, ? Seraya
membalikkan badan dan berenang menuju sebuh takat, lalu dia berdiri dan berkata
padaku "Bukankah kau tumbuh di air dan mengenal telaga dengan baik"
kenapa bertanya darimana asalnya Murai..?
Ingin sekali ku goyangkan batang ku yang
berdiri tinggi menjulang langit, Tapi akar begitu kuat terhujam di petala
bumi, bahkan sampai sekarang hingga kering air telaga, Aku tetap berdiri
di sini, sebagai pepohonan kering, menjadi saksi pernah adanya Murai. Agar
kelak di kemudian hari, aku bisa bercerita kepada para rumput bahwa dulu,,
sudah sangat dulu sekali.
Sampai disitulah ceritaku kepada rumput kelak, Karena aku tahu, rumput
takkan bisa memahami kisah Pohon Kering dan Murai Emas.
EA. 291111. KA
By.
Yadhi Tetes
0 komentar: