Mengalir di dalam darah
kalian ambisi yang sama hebatnya dengan kekuatan gemuruh.
Mengalahkan
hantaman halilintar yang merampas kehidupan tinggi, Dari percikan
kecil itu tlah berubah menjadi kobaran api yang membunuh. Bahkan
memangsa tuan mu sendiri dengan tanpa sadar dikuasai oleh kerajaan
angkuh.
Untuk Kalian semuanya... ... !!
Tanganku
bisa saja mengalirkan tinta dari penghianatan tulang dalam dagingku.
Hatiku
mungkin saja akan membeku untuk waktu yang sangat lama.
Menepi
dari kemurkaan dan ambisimu yang kecil dan tak beraturan itu.
Suling
dari rumpun bambu yang satu adalah istilah ku untuk semua saudara.
Karena
aku merasa kita mendendangkan satu irama yang suka atau duku hanya kita
yang faham.
Ternyata nyanyian api kau dendangkan dalam kepekatan
langit yang membiru,
Hingga kau lupa dari mana perjalanan baru itu
telah kalian mulai.
Banyak orang-orang yang telah kita
khianati di muka bumi ini dengan kepalsuan.
Sebab kita makan dan
bangun seperti itu, seperti juga perampok kita menjagal para hati.
Atau
seperti seorang tuan yang memberi makan kepada anjing peliharaannya,
tapi
Anjing itu telah berani menggigit dari belakang dengan cara
yang ngeri
Samapi dimana suara ini bisa di dengar, sampai
di mana tulisan ini bisa di eja di oleh manusia, disitu lah tempat
meraka melabuhkan segala keangkuhan dalam fatamorgana.
Caranya
kerdil dan picik... ....
BANGSAT.............!!
Jangan
kalian menjadi kuda liar karena mimpi yang asing.
0 komentar: