• AKU PUNYA CERITA KAWAN

    Dulu,
    Aku pergi ke sebuah daerah terpencil di ujung selat di antara teluk dan tanjung, tepatnya dibagian timur,
    Seorang Nenek tua dan sepasang burung perkutut pelliharaanya bercerita kepadaku, 
    Dari Almarhum H. Rasyid Bin Hasyim bercerita kepada beliau, kemudian beliau bertutur kepada ku, 
    BEGINILAH KISANYA KAWAN,,

    Cucu ku dulu adalah sosok yang rapuh dengan tatapan nanar gila sasar mengimajikan duka,
    Pada abad-abad yang tak lekang dia telah menumpahkan banyak tinda untuk menggores banyak kisah, 
    Kertasnya itu telah lapuk di makan rayap, tulisannya mulai samar di cekik usia yang menghimpit,
    Sehingga kadang dia kehilangan semua tutur untuk berkisah kepada semua yang bertanya, 
    Bahkan cucu ku itu tak sanggup lagi, berkata laksana srigala dimusim dingin.

    Kau tahu kenapa kawan,,?
    Karena ada seorang nelayan yang bermimpi sangat tinggi, tinggi dan tinggi sekali, 
    Hingga ketinggian mimpinnya itu tlah menjadikan dia melayang hingga ke cakrawala menyentuh istana Dewa,
    Tanpa dia sadari bahwa mimpi itu akan membunuh semua keinginannya tuk hidup seperti orang lain.

    Dengan bangga juga seorang belia telah mengarungi lautan penuh semangat dan tekad, 
    Tuhan telah memberi dia kesempatan tuk memilih perahu dan laut mana yang harus di layari,
    Lalu kemudia si belia itu mengangkat sauh dan siap berangkat, mengucapkan selamat tinggal, 
    Pada hari ke sepuluh syawal setelah Ramadhan, melambaikan tangannya, tak ada senyuman.

    Laut yang dilayarinya itu tenang, tanpa gemuruh dan selalu terayun membawa biduknya mengapung, 
    Tak sadar di sampai di pulau SAMPOERNA, diujung selat antara dua kota, kota kelahiran dan kota tujuan.
    Di kota tujuan itulah dia telah menemukan kilauan berlian mahal yang tercipta dari taulan yang santun,
    Hingga kemana dia melangkah, berlian itu selalu brilian di lehernya, salalu menyala di dadanya, 
    Senantiasa menjadi penyemat bangganya, selalu menjadi tumpuan yang kuat,
    BEGITULAH SANG NENEK TUA DAN BURUNG PERKUTUTNYA BERCERITA KEPADA-KU

    Lalu aku bangkit dan berkata kepadanya,,,
    Seandainya aku diberi kesempatan "Aku ingin kembali ke rahim ibu"

0 komentar:

Posting Komentar